Petugas Puskesmas Ambal 1 Blusukan Berantas DBD
DBD
(Demam Berdarah Dengue) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue
yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Akhir-akhir ini ditemukan
beberapa pasien dengan DBD di wilayah Kecamatan Ambal.Menurut hasil
laboratorium Puskesmas Ambal 1, ditemukan beberapa pasien dengan DBD sedang
dirawat di Puskesmas. BeberapaRata-rata pasien mengeluh panas yang naik turun dan sudah
lemas. Setelah dilakukan stabilisasi dan pengecekan darah terkuak pasien
menderita DBD.Hal tersebut menjadi perhatian penting di tingkat Puskesmas.
Pihak Surveilance dan tim PE,serta kesehatan lingkungan khususnya langsung bertindak
melakukan penyisiran wilayah di daerah sekitar warga penderita DBD tersebut.
Sebagai intervensi lanjutan mereka melakukan wawancara langsung kepada
masyarakat, survei tempat dan rumah warga serta melakukan KIE(konseling)
terhadap warga.
Umumnya
gejala DBD baru timbul hari ke 4 sampai 7 sejak gigitan. Mayoritas masyarakat
belum tanggap dan membiarkan keluhanya berharap akan sembuh sendiri dan
menganggap biasa keluhan yang dirasakan.Gejala DBD seperti demam tinggi yang
naik turun, nyeri kepala, otot, sendi dan tulang, nafsu makan turun, mual
disertai muntah, ruam kemerahan yang timbul di kulit hingga perdarahan dari
hidung, maupun gusi. Dilihat dari gejalanya, DBD terbagi menjadi 3 fase yaitu
fase demam, fase kritis, dan fase pemulihan. Rata-rata penderita memeriksakan
dirinya ketika sudah masuk ke dalam fase kritis.
Penanganan dan pencegahan penularan virus ini
harus terus digalakkan. Tidak hanya
ketika musim maraknya DBD. Kegitan yang dilakukan secara rutin akan menciptakan
lingkungan yang sehat. Dengan harapan tidak ada tempat lagi bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Ada beberapa kiat mudah untuk
mecegah demam berdarah antara lain membersihkan bak mandi setiap satu minggu
sekali, memperhatikan dan membersihkan perabotan rumah tangga yang berpotensi
menjadi tempat nyamuk bersarang, menggunakan kassa nyamuk di pintu atau jendela
rumah, tidak menumpuk, maupun menggantung pakaian terlalu lama, dan menggunakan
lotion anti nyamuk.
Harapannya pasien dengan kasus DBD tertangani
secara maksimal dan penyebaran virus terputus. Selain itu, pemberantasan nyamuk
Aedes aegypti lekas dilakukan dan
jumlah penderita tidak bertambah lagi. Intervensi secara maksimal yang
dilakukan tim puskesmas ambal 1 juga membutuhkan kerjasama yang baik dengan
masyarakat. Bersama memberantas DBD serta gotong royong membangun masyarakat
kuat dan lingkungan yang sehat. Mari sukseskan program lingkungan bebas DBD!
By:enh
Komentar
Posting Komentar