Bimtek Costumer Service Dinas Kesehatan Kebumen di Puskesmas Ambal 1


       Rabu, 19 Februari 2020, Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan Puskesmas Ambal 1, Dinas Kesehatan Kebumen datang ke puskesmas untuk sosialisasi bimtek costumer service. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari bimtek costumer service yang telah dilakukan dinkes sebelumnya. Pada kesempatan kali ini, Dinas Kesehatan Kebumen Kasie SDMK , dr. Rudi Prihantoro bersama Kasie. Yankes, Ibu Kartini,SKM., menghadirkan seorang narasumber Psikolog dari HIMPSI cabang Barlingmascakeb yaitu Ibu Yulaidah. Di acara kali ini, dr. Aris Eko Sulistyono selaku kepala Puskesmas Ambal 1 mengatakan bahwa keluhan pelanggan di tahun 2019 mengalami penurunan, dari 30 keluhan selama 2018 menjadi 19 keluhan selama tahun 2019. Di tahun 2019 ini, Puskesmas Ambal 1  sudah membentuk sebuah tim bernama tim pandan yang bertugas untuk penanganan setiap keluhan masyarakat. Pihak puskesmas juga berharap acara kali ini dapat memberikan motivasi kepada seluruh karyawan untuk meningkatan kinerja pelayanan prima.

        Perwakilan dinas kesehatan  mengakui sangat mengapreasi program Puskesmas Ambal 1, karena sudah ada tindak  lanjut dari setiap keluhan pelanggan yang ada. Dalam kegiatan tersebut disampaikan 19 keluhan masyarakat dan bagaimana tindak lanjut dari penanganan keluhan tersebut, semua keluhan sudah terjawab dengan cukup memuaskan. Selain disampaikan dalam acara tersebut, hasil tindak lanjut dari setiap keluhan juga sudah dipampang di papan informasi depan Puskesmas Ambal 1 serta disampaikan secara lisan pada sosialisasi informasi di ruang tunggu pasien oleh petugas informasi.
       Setelah itu, acara diskusi dengan narasumber Ibu Yulaidah. Beliau mengatakan 50-80% masyarakat meminta pelayanan yang cepat, sempurna, dan optimal serta menekankan bahwa pelanggan adalah raja dan raja tidak bisa salah. Beliau mengatakan bahwa adanya 3 hal penting dalam pelayanan costumer servise. Hal tersebut antara lain: setiap pemberi pelayanan harus mengerti tentang egostate, cara berkomunikasi, dan bagaimana cara menerapkan rasa empati. Maksud dari egostate adalah setiap petugas pelayanan harus tau pelanggan atau pasien yang dihadapi sedang dalam egostate apa. Ada 3 egostate yaitu egostate dewasa, orangtua, dan anak-anak. Setelah tau bagaimana keadaan egostate pasien petugas diharapkan dapat memberi pelayananan yang tepat. Yang kedua adalah cara berkomunikasi. Hal ini adalah tentang bagaimana pasien atau lawan bicara bisa menerima pesan kita sebagai pemberi pelayanan tanpa adanya salah paham. Yang ketiga adalah empati. Di sini seorang pemberi pelayanan diharapkan bisa merasakan apa yang dirasakan oleh pasiennya. Atau mencoba merasakan bahwa pasien tersebut adalah bagian dari keluarga sendiri. Sehingga  kita sebagai petugas akan berusaha memberi pelayanan yang terbaik yang bisa dilakukan.(19/2/2020)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PETA WILAYAH